Hukum Agraria berarti ‘agra’ dalam bahasa Yunani.
Hukum Agraria berarti ‘agra’ dalam bahasa Yunani. Agra, sebuah kota yang terletak pada abad kedelapan SM adalah tempat berdirinya Taj Mahal yang agung saat ini. Hukum Agra adalah pusat pengaruh salah satu raja India kuno yang paling terkenal, Shah Jahan. Benteng Agra dibangun oleh kakek Shah Jahan. Nama ini juga dikaitkan dengan kaisar Mughal Shahjahan yang terkenal yang mengubah Agra menjadi kota suci dan menjadi bentengnya dari ibu kotanya di Herat sampai mati. Hukum Agraria disebut sebagai ‘perbendaharaan ilahi’ atau ‘pura suci’ karena terletak di tempat yang suci bagi Tuhan. Hukum Hindu dikatakan berasal dari teks-teks Tantra dimana Hukum Agraria dikatakan sebagai tempat di mana Tuhan berbicara dengan para malaikat-Nya. Menurut kitab suci tantra ini, ketika seorang penyembah melakukan ritual tertentu untuk menyucikan dirinya dan mengangkat dirinya kepada Tuhan, sebuah gerbang dibuka antara dunia manusia dan dunia ilahi yang dikenal sebagai data. Namun, gerbang ini dikatakan akan ditutup setelah semua ritual selesai. Inilah alasan mengapa sebagian besar pengunjung Hukum Agraria, mengamati penutupan gerbang. Hukum Agraria diyakini sebagai rumah Dewa Siwa, penguasa sungai, dan juga dikatakan sebagai kediaman Dewi Lakshmi. Banyak umat Hindu yang menganggap Hukum Agraria sebagai rumah kedua mereka setelah rumah pertama mereka di tanah suci India. Dikatakan bahwa Dewi Lakshmi berada di puncak Agraria, maka nama ‘Agraria’. Beberapa orang juga percaya bahwa ketika pemuja melakukan ritual tertentu di Hukum Agraria, aliran kecil yang disebut ‘kutha’ mengalir dari dahinya. Diyakini bahwa aliran itu memberi berkah kepada pemuja dan membantunya mencapai puncak Agraria.
Artikel lainnya
https://kepegawaian.uma.ac.id/rekaman-workshop-bkd-online-pada-aplikasi-sister-tahap-i-di-lingkungan-lldikti-wilayah-i/